Pendekatan Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa (Communicative Language Teaching – CLT)

Pendekatan Komunikatif atau Communicative Language Teaching (CLT) adalah metode pengajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dalam bahasa target. Pendekatan ini mulai berkembang pada tahun 1970-an sebagai respons terhadap metode tradisional yang terlalu berfokus pada tata bahasa dan terjemahan (Richards, 2006).

PENGAJARAN BAHASA

Aco Nasir

2/13/20253 min read

black blue and yellow textile
black blue and yellow textile

Pendahuluan

Pendekatan Komunikatif atau Communicative Language Teaching (CLT) adalah metode pengajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dalam bahasa target. Pendekatan ini mulai berkembang pada tahun 1970-an sebagai respons terhadap metode tradisional yang terlalu berfokus pada tata bahasa dan terjemahan (Richards, 2006). CLT bertujuan untuk meningkatkan kompetensi komunikatif siswa, yang mencakup aspek linguistik, sosial, wacana, dan strategis dalam berbahasa (Canale & Swain, 1980).

Dalam perkembangannya, CLT menjadi pendekatan yang populer di banyak negara karena menekankan penggunaan bahasa dalam konteks nyata dan interaksi sosial sebagai inti dari pembelajaran bahasa (Littlewood, 1981). Artikel ini akan membahas definisi, prinsip dasar, kelebihan dan kelemahan, serta implementasi CLT dalam pembelajaran bahasa.

Definisi Communicative Language Teaching (CLT)

Menurut Richards (2006), CLT adalah pendekatan pembelajaran bahasa yang berfokus pada kemampuan komunikasi nyata, bukan hanya penguasaan tata bahasa secara mekanis. Brown (2007) juga menjelaskan bahwa CLT menekankan penggunaan bahasa dalam situasi autentik agar siswa mampu berinteraksi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

CLT menekankan bahwa tujuan utama pembelajaran bahasa adalah komunikasi. Oleh karena itu, kegiatan dalam kelas berbasis CLT sering melibatkan interaksi langsung, diskusi, simulasi, dan permainan peran (Larsen-Freeman & Anderson, 2011).

Prinsip Dasar Pendekatan Komunikatif (CLT)

Terdapat beberapa prinsip utama dalam CLT yang menjadi pedoman dalam implementasinya di kelas:

1. Fokus pada Kompetensi Komunikatif

  1. Pembelajaran tidak hanya berpusat pada tata bahasa, tetapi juga pada penggunaan bahasa dalam komunikasi nyata (Canale & Swain, 1980).

2. Interaksi sebagai Metode Pembelajaran

  1. Siswa belajar bahasa melalui interaksi dengan guru dan sesama siswa dalam konteks autentik (Brown, 2007).

3. Penggunaan Bahasa yang Bermakna

  1. Siswa harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam situasi nyata, bukan hanya menghafal struktur tata bahasa (Richards, 2006).

4. Kegiatan Berorientasi pada Siswa

  1. Peran siswa dalam CLT lebih aktif dibandingkan dalam metode tradisional. Guru berperan sebagai fasilitator, bukan sebagai pusat pembelajaran (Larsen-Freeman & Anderson, 2011).

5. Keberagaman Materi dan Media

  1. CLT menggunakan berbagai materi seperti artikel, video, wawancara, dan situasi nyata agar pembelajaran lebih menarik dan relevan (Harmer, 2007).

Kelebihan Communicative Language Teaching (CLT)

Pendekatan CLT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode pembelajaran bahasa tradisional:

1. Meningkatkan Keterampilan Berbicara

CLT membantu siswa menjadi lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa target untuk komunikasi nyata (Brown, 2007). Dalam metode tradisional, siswa lebih banyak menghafal aturan tata bahasa tanpa berlatih berbicara.

2. Memberikan Konteks Nyata dalam Pembelajaran

Metode ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih alami karena siswa menggunakan bahasa untuk menyelesaikan tugas atau menyampaikan gagasan dalam interaksi nyata (Richards, 2006).

3. Mengembangkan Kompetensi Sosial dan Budaya

Siswa tidak hanya belajar tata bahasa, tetapi juga memahami bagaimana bahasa digunakan dalam berbagai situasi sosial (Canale & Swain, 1980).

4. Meningkatkan Motivasi Siswa

Karena CLT berorientasi pada komunikasi, siswa cenderung lebih termotivasi karena mereka merasa bahwa pembelajaran bahasa memiliki manfaat praktis dalam kehidupan nyata (Harmer, 2007).

Kelemahan Communicative Language Teaching (CLT)

Meskipun memiliki banyak keunggulan, CLT juga menghadapi beberapa tantangan dalam penerapannya:

1. Kesulitan dalam Pengukuran Kemajuan Siswa

Pendekatan tradisional yang berbasis tata bahasa memiliki sistem evaluasi yang lebih jelas, seperti tes tata bahasa dan ujian tertulis. Dalam CLT, pengukuran keberhasilan siswa lebih sulit karena menilai kemampuan komunikasi yang kompleks (Richards, 2006).

2. Membutuhkan Guru yang Kompeten dalam CLT

Guru harus memiliki keterampilan yang baik dalam mengelola kelas berbasis komunikasi dan mampu menciptakan situasi komunikasi yang efektif (Littlewood, 1981). Tidak semua guru terbiasa dengan metode ini, sehingga pelatihan diperlukan.

3. Tidak Cocok untuk Semua Konteks Pembelajaran

Di beberapa negara, ujian nasional masih berfokus pada tata bahasa dan terjemahan. Oleh karena itu, siswa yang belajar dengan CLT mungkin merasa kesulitan dalam menghadapi ujian standar yang masih berbasis metode tradisional (Harmer, 2007).

Implementasi CLT dalam Pembelajaran Bahasa

Untuk menerapkan CLT secara efektif, beberapa strategi berikut dapat digunakan:

1. Role-Play (Permainan Peran)

  1. Siswa memainkan berbagai peran dalam situasi sehari-hari, seperti berbelanja di pasar atau berbicara di telepon (Brown, 2007).

2. Information Gap Activities

  1. Siswa bekerja dalam kelompok dan harus bertukar informasi untuk menyelesaikan tugas, misalnya dalam permainan tebak gambar atau wawancara (Richards, 2006).

3. Task-Based Learning (Tugas Berbasis Komunikasi)

  1. Siswa menyelesaikan tugas menggunakan bahasa target, misalnya membuat rencana perjalanan atau menyusun presentasi dalam bahasa yang dipelajari (Larsen-Freeman & Anderson, 2011).

4. Authentic Materials (Materi Autentik)

  1. Guru menggunakan artikel berita, video, atau wawancara asli untuk melatih pemahaman dan penggunaan bahasa dalam konteks nyata (Harmer, 2007).

Kesimpulan

Pendekatan Komunikatif (CLT) adalah metode pengajaran bahasa yang menekankan pada penggunaan bahasa dalam komunikasi nyata. Berbeda dengan metode tradisional yang lebih fokus pada tata bahasa, CLT mengutamakan interaksi, penggunaan bahasa yang bermakna, dan pengembangan keterampilan komunikasi siswa.

CLT memiliki banyak kelebihan, seperti meningkatkan keterampilan berbicara dan motivasi siswa. Namun, tantangan seperti sulitnya evaluasi dan perlunya guru yang kompeten tetap menjadi perhatian dalam penerapannya. Dengan strategi yang tepat, CLT dapat menjadi pendekatan yang sangat efektif dalam pembelajaran bahasa di berbagai konteks pendidikan.

Referensi

  • Brown, H. D. (2007). Principles of Language Learning and Teaching (5th ed.). Pearson Education.

  • Canale, M., & Swain, M. (1980). Theoretical bases of communicative approaches to second language teaching and testing. Applied Linguistics, 1(1), 1-47.

  • Harmer, J. (2007). The Practice of English Language Teaching (4th ed.). Pearson Longman.

  • Larsen-Freeman, D., & Anderson, M. (2011). Techniques and Principles in Language Teaching (3rd ed.). Oxford University Press.

  • Littlewood, W. (1981). Communicative Language Teaching: An Introduction. Cambridge University Press.

Richards, J. C. (2006). Communicative Language Teaching Today. Cambridge University Press.