Kesalahan Keuangan yang Sering Dilakukan Pebisnis Pemula
Memulai bisnis memang seru dan menantang, tapi kalau nggak hati-hati, kesalahan keuangan bisa bikin usaha yang baru dirintis langsung ambyar. Banyak pebisnis pemula yang terlalu fokus pada produk atau layanan, tapi lupa kalau mengelola uang juga bagian penting dari suksesnya sebuah bisnis. Nah, supaya kamu nggak jatuh ke lubang yang sama, yuk kita bahas kesalahan keuangan yang sering dilakukan pebisnis pemula!
KEUANGAN
Aco Nasir
5/7/20253 min read
Kesalahan Keuangan yang Sering Dilakukan Pebisnis Pemula
Memulai bisnis memang seru dan menantang, tapi kalau nggak hati-hati, kesalahan keuangan bisa bikin usaha yang baru dirintis langsung ambyar. Banyak pebisnis pemula yang terlalu fokus pada produk atau layanan, tapi lupa kalau mengelola uang juga bagian penting dari suksesnya sebuah bisnis. Nah, supaya kamu nggak jatuh ke lubang yang sama, yuk kita bahas kesalahan keuangan yang sering dilakukan pebisnis pemula!
1. Tidak Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Salah satu kesalahan paling umum adalah mencampuradukkan uang pribadi dengan uang bisnis. Misalnya, uang hasil jualan langsung dipakai buat belanja pribadi atau malah uang tabungan pribadi dipakai buat nutupin pengeluaran bisnis tanpa pencatatan yang jelas. Akibatnya, kamu jadi nggak tahu apakah bisnismu sebenarnya untung atau malah rugi.
Solusi:
· Buat rekening khusus untuk bisnis.
· Catat setiap pemasukan dan pengeluaran dengan rapi.
· Ambil gaji tetap dari bisnis, jangan ambil uang seenaknya.
2. Tidak Membuat Anggaran Keuangan
Banyak pebisnis pemula yang menjalankan usaha tanpa anggaran keuangan yang jelas. Mereka hanya mengandalkan feeling dalam mengelola uang, yang akhirnya bisa bikin keuangan berantakan.
Solusi:
· Buat anggaran bulanan untuk bisnis.
· Tentukan alokasi dana untuk operasional, pemasaran, pengembangan, dan dana darurat.
· Selalu evaluasi anggaran secara berkala.
3. Menggunakan Keuntungan Secara Berlebihan
Begitu mulai mendapat keuntungan, banyak pebisnis pemula yang langsung menggunakannya untuk hal-hal yang tidak penting, seperti membeli barang mahal atau gaya hidup mewah. Padahal, keuntungan seharusnya digunakan untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut.
Solusi:
· Sisihkan keuntungan untuk investasi kembali ke bisnis.
· Jangan buru-buru meningkatkan gaya hidup sebelum bisnis benar-benar stabil.
· Gunakan sistem pembagian keuntungan yang jelas.
4. Tidak Memiliki Dana Darurat
Dalam bisnis, selalu ada kemungkinan mengalami masa-masa sulit, seperti penurunan penjualan atau adanya pengeluaran tak terduga. Jika tidak punya dana darurat, bisa-bisa bisnismu langsung kolaps.
Solusi:
· Sisihkan sebagian keuntungan untuk dana darurat.
· Minimal siapkan dana operasional untuk 3-6 bulan ke depan.
· Jangan bergantung sepenuhnya pada pinjaman.
5. Salah Menghitung Harga Produk atau Jasa
Banyak pebisnis pemula yang menjual produk atau jasa dengan harga terlalu murah karena takut kehilangan pelanggan. Akibatnya, mereka kesulitan menutupi biaya produksi dan operasional.
Solusi:
· Hitung semua biaya produksi dan operasional sebelum menentukan harga.
· Pertimbangkan margin keuntungan yang wajar.
· Jangan hanya bersaing harga, tapi fokus pada nilai yang ditawarkan.
6. Terlalu Cepat Melakukan Ekspansi
Mendapatkan sedikit kesuksesan di awal bukan berarti kamu harus buru-buru membuka cabang baru atau memperbesar bisnis tanpa perencanaan matang. Banyak bisnis yang akhirnya bangkrut karena ekspansi yang terlalu cepat dan tidak terkontrol.
Solusi:
· Pastikan bisnis sudah benar-benar stabil sebelum ekspansi.
· Buat perencanaan keuangan dan strategi bisnis sebelum berkembang lebih besar.
· Jangan memaksakan ekspansi hanya karena ingin terlihat sukses.
7. Mengabaikan Pemasaran
Banyak pebisnis pemula yang menganggap pemasaran itu buang-buang uang. Padahal, tanpa strategi pemasaran yang baik, produk atau layanan yang bagus pun bisa sulit laku.
Solusi:
· Alokasikan anggaran khusus untuk pemasaran.
· Manfaatkan pemasaran digital yang lebih murah dan efektif.
· Gunakan strategi pemasaran yang sesuai dengan target pasar.
8. Berutang Tanpa Perhitungan yang Matang
Mengambil pinjaman untuk modal usaha memang sah-sah saja, tapi jika tidak dikelola dengan baik, utang bisa menjadi beban yang berat. Banyak pebisnis pemula yang asal mengambil pinjaman tanpa mempertimbangkan kemampuan membayarnya kembali.
Solusi:
· Ambil pinjaman hanya jika benar-benar dibutuhkan.
· Hitung dengan matang kemampuan untuk membayar cicilan.
· Gunakan utang untuk hal yang produktif, bukan sekadar menutup kekurangan kas.
9. Mengabaikan Pajak dan Kewajiban Keuangan Lainnya
Pajak dan kewajiban finansial lainnya sering kali dianggap remeh oleh pebisnis pemula. Padahal, jika dibiarkan, bisa jadi masalah besar di kemudian hari.
Solusi:
· Pelajari kewajiban pajak yang berlaku untuk bisnismu.
· Bayar pajak tepat waktu agar tidak terkena denda.
· Gunakan jasa akuntan atau konsultan pajak jika diperlukan.
10. Tidak Menggunakan Laporan Keuangan
Banyak pebisnis pemula yang mengabaikan laporan keuangan dan hanya mengandalkan feeling dalam menjalankan usaha. Tanpa laporan keuangan yang jelas, sulit untuk mengetahui kondisi bisnis secara nyata.
Solusi:
· Buat laporan keuangan sederhana, minimal catatan pemasukan dan pengeluaran.
· Gunakan aplikasi akuntansi jika memungkinkan.
· Evaluasi laporan keuangan secara rutin untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
Kesimpulan
Mengelola keuangan dalam bisnis memang tidak mudah, tapi bisa dipelajari. Kesalahan-kesalahan di atas sering dilakukan oleh pebisnis pemula, tapi kamu bisa menghindarinya dengan perencanaan dan disiplin yang baik.
Ingat! Jangan hanya fokus pada bagaimana menghasilkan uang, tapi juga bagaimana mengelolanya dengan bijak agar bisnismu bisa bertahan dan berkembang dalam jangka panjang. Selamat berbisnis! 🚀