Kesalahan Keuangan yang Sering Dilakukan Anak Muda: Jangan Sampai Kamu Juga!

Mengelola keuangan bukan kemampuan yang datang secara otomatis ketika seseorang mulai punya penghasilan. Banyak anak muda justru mengalami masa-masa paling buruk dalam kondisi finansial ketika baru mengenal uang sendiri. Apalagi setelah mendapatkan gaji pertama—rasanya ingin merayakan, ingin membeli apa saja yang dulu cuma bisa diimpikan. Dan di situlah awal dari masalah keuangan muncul.

KEUANGAN

10/26/20253 min read

white concrete building during daytime
white concrete building during daytime

Pada kenyataannya, banyak anak muda terlambat sadar bahwa uang bisa habis secepat itu. Baru awal bulan gajian, pertengahan bulan masih aman, tapi akhir bulan mulai makan mie instan dan berharap ada keajaiban. Masalah yang datang berkali-kali: uang habis, tidak ada tabungan, utang mulai menumpuk, dan tidak siap ketika butuh dana mendesak.

Kalau kamu merasa pernah ada di titik itu, tenang—kamu tidak sendirian. Artikel ini akan mengulas kesalahan keuangan yang paling sering dilakukan anak muda lengkap dengan solusi praktis agar kamu bisa memperbaiki kondisi finansial mulai dari sekarang. Yuk simak!

1. Hidup untuk Gaya, Bukan Kebutuhan

Banyak anak muda terjebak dalam mindset ini:

“Yang penting kelihatan sukses.”

Belanja baju branded, nongkrong di kafe kekinian, traveling tiap bulan, FOMO (takut ketinggalan tren), semua dilakukan karena ingin tampil keren di media sosial.

Masalahnya?
📉 Dompet terkuras demi citra palsu.

Solusi:

· Tetapkan batas belanja untuk hiburan dan gaya hidup

· Utamakan kebutuhan dulu, keinginan belakangan

· Kurangi kebiasaan belanja impulsif saat ada diskon

Ingat:
Kaya itu bukan tentang terlihat kaya, tapi benar-benar punya uang.

2. Tidak Mencatat Pengeluaran

Pengeluaran kecil yang tidak terlihat bisa jadi kebocoran besar dalam keuanganmu.

Contoh:

· Ngopi Rp 30.000 × 20 kali = Rp 600.000

· Ongkir online shop Rp 15.000 × 10 transaksi = Rp 150.000

Tanpa disadari, ratusan ribu bahkan jutaan habis untuk hal kecil yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Solusi:
Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti:

· Money Lover

· Catatan Keuangan Harian

· Spendee

Dengan catatan yang jelas, kamu bisa tahu kemana uang mengalir.

3. Tidak Punya Dana Darurat

Darurat itu pasti datang, hanya waktunya yang tidak pasti.
Laptop rusak, kecelakaan ringan, orang tua butuh obat—tanpa tabungan, kamu bisa panik mendadak.

Akibatnya?
Banyak anak muda akhirnya:

· Meminjam dari teman

· Pakai kartu kredit

· Atau yang paling mengerikan → pinjol

Solusi:
Bangun dana darurat sedikit demi sedikit:

· Target 3× pengeluaran untuk lajang

· Sisihkan otomatis di awal bulan

4. Mengandalkan Utang Konsumtif

Kartu kredit dan paylater memudahkan transaksi. Tapi justru di situ bahayanya.

Kesalahan yang sering terjadi:

· Ambil cicilan untuk gaya hidup

· Berutang demi hangout dan nongkrong

· “Ah, cuma seratus ribu kok…” → lama-lama menumpuk!

Ingat aturan emas:

Jika kamu tidak bisa membeli barang itu dua kali lipat, itu artinya kamu tidak mampu.

Solusi:

· Pakai utang hanya untuk hal produktif (misal peralatan kerja)

· Maksimal cicilan 30% dari total pemasukan

· Bayar tepat waktu

5. Tidak Punya Anggaran Bulanan

Kalau kamu tidak punya rencana tentang uangmu,
uangmu akan pergi entah ke mana.

Tanpa anggaran, pengeluaran akan mengikuti keinginan, bukan kebutuhan.

Solusi:
Gunakan metode sederhana seperti 50/30/20:

· 50% kebutuhan

· 30% keinginan

· 20% tabungan/investasi

Disiplin adalah kata kuncinya.

6. Menabung dari Sisa Uang

Ini kesalahan terbesar dalam manajemen keuangan:

“Kalau ada sisa baru ditabung.”

Yang sering terjadi?
Tidak pernah ada sisa.

Solusi:

· Menabung dulu di awal, baru pakai sisanya

· Set autopay ke rekening tabungan

Mindset-nya:

Pay yourself first.

7. Tidak Mempersiapkan Masa Depan

Banyak anak muda berpikir:

“Investasi nanti saja kalau sudah mapan.”

Padahal, investasi bukan hanya untuk orang kaya.
Justru investasi yang bikin kamu jadi kaya.

Semakin awal mulai,
semakin kecil modal yang dibutuhkan
semakin besar keuntungan di masa depan

Solusi:
Mulai dari yang mudah:

· Reksadana pasar uang

· Emas

· Obligasi pemerintah

· Saham jangka panjang

Mulai kecil dulu pun tidak masalah.
Yang penting mulai.

8. Terlalu Bergantung pada Bantuan Orang Tua

Selama masih ditanggung keluarga, banyak anak muda tidak serius mengelola uang sendiri.
Pengeluaran untuk gaya hidup meningkat karena merasa masih ada “backup”.

Masalah muncul ketika:

· Mulai hidup mandiri

· Tidak ada keterampilan mengatur keuangan

· Kaget dengan banyaknya kebutuhan

Solusi:

· Mulai bayar beberapa biaya sendiri

· Belajar bertanggung jawab atas finansial sendiri

· Bangun kemandirian sejak dini

9. Tidak Punya Tujuan Keuangan yang Jelas

Tanpa tujuan, menabung terasa berat dan membosankan.
Uang pun mudah dihabiskan untuk hal-hal tidak penting.

Solusi:
Tentukan tujuan seperti:

· Membeli rumah

· Modal usaha

· Menikah

· Traveling ke luar negeri

· Dana pensiun dini

Tuliskan tujuanmu dan target waktunya.

Ketika ada alasan, disiplin akan menyusul.

10. Meremehkan Literasi Keuangan

Banyak anak muda menghabiskan waktu:

· Scroll TikTok berjam-jam

· Ikut tren viral

· Belanja impulsif

Tapi sangat sedikit waktu untuk belajar finansial.
Padahal hidup dewasa itu banyak menyangkut uang: pajak, asuransi, investasi, biaya kesehatan, dan lainnya.

Solusi:
Belajar lewat:

· Buku finansial

· Channel edukasi di YouTube

· Webinar perencanaan keuangan

· Blog seperti Cemerlang Publishing 📚✨

Semakin kamu paham,
semakin cerdas kamu mengelola uangmu.

🔍 Kesimpulan: Bukan Jumlah Uangmu, Tapi Bagaimana Kamu Mengelolanya

Anak muda sering salah langkah karena:

· Tidak tahu cara mengatur uang

· Ingin terlihat keren

· Tidak punya tujuan keuangan yang jelas

Padahal,
masa depan finansial dibangun dari kebiasaan sekarang.

Atur anggaran
Catat pengeluaran
Siapkan dana darurat
Batasi utang
Mulai investasi
Perbaiki mindset

Tidak ada kata terlambat.
Mulai sekarang, ambil kendali atas uangmu.
Karena kalau bukan kamu yang mengatasi uang, uanglah yang akan mengatasi kamu.

Ditulis untuk:
📌 Cemerlang Publishing