Panduan ISBN: Kategori Publikasi Tanpa ISBN international standard book number

International Standard Book Number (ISBN) adalah kode unik untuk buku dan publikasi. Artikel ini menjelaskan kategori publikasi yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan ISBN menurut Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) serta sumber tambahan yang relevan.

ARTIKEL

8/24/20253 min read

black blue and yellow textile
black blue and yellow textile

Pendahuluan

International Standard Book Number (ISBN) adalah kode identifikasi unik yang digunakan untuk buku dan publikasi monograf yang difungsikan agar terdeteksi, dipasarkan, dan didistribusikan secara efektif. Namun, tidak semua jenis terbitan memenuhi syarat untuk memperoleh ISBN. Artikel ini menjelaskan secara rinci kategori-kategori publikasi yang tidak bisa diberi ISBN menurut Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), serta beberapa sumber tambahan yang memperkuat penjelasan tersebut.

1. Mengapa ISBN tidak diberikan untuk semua jenis buku?

a. Fungsi dan sasaran ISBN

ISBN diciptakan untuk memudahkan distribusi dan katalogisasi buku yang tersedia untuk khalayak umum. Dengan adanya ISBN, buku menjadi lebih mudah dikenali, dicari, dan dibeli baik di toko buku maupun perpustakaan. Tanpa ISBN, buku akan kesulitan masuk ke dalam sistem distribusi formal dan pasar massa UPA Perpustakaan Universitas LampungISBN PERPUSNAS.

b. Krisis ISBN di Indonesia

Indonesia mengalami lonjakan pengajuan ISBN, terutama dari kalangan akademisi dan institusi pendidikan, yang mengakibatkan tersedotnya hampir seluruh alokasi ISBN yang diberikan sejak 2018. Pada 2023, tercatat total ISBN yang telah digunakan mencapai sekitar 728.389 dari alokasi awal 1 juta, menyisakan sekitar 270.000 untuk keperluan selanjutnya, dengan alokasi baru baru direncanakan pada 2028 bintangpublishing.com. Karena itu, Perpusnas memperketat pemberian ISBN untuk memastikan fungsinya tetap optimal.

2. Jenis-jenis publikasi yang tidak bisa atau tidak perlu mendapatkan ISBN

2.1. Menurut Perpusnas (Petunjuk Teknis 2022)

Berdasarkan dokumen resmi dan ringkasan dari beberapa sumber, berikut adalah jenis-jenis publikasi yang tidak dapat diajukan ISBN:

  1. Diktat – bahan ajar yang disusun dosen untuk mata kuliah dan hanya disebarkan dalam kalangan terbatas bintangpublishing.com.

  2. Modul/panduan praktikum – bagian dari bahan ajar praktikum dengan distribusi internal saja bintangpublishing.com.

  3. Book Chapter – bagian dari buku berisi kumpulan karya tulis ilmiah, bila belum diformat sebagai buku umum bintangpublishing.com.

  4. Policy brief – dokumen ringkas untuk pengambil kebijakan dan biasanya tidak untuk distribusi luas bintangpublishing.com.

  5. Policy paper – hasil penelitian untuk pemangku kepentingan tertentu, tidak dijual umum bintangpublishing.com.

  6. Tugas sekolah/kuliah dan laporan KKN – dibuat untuk kebutuhan internal dan kalangan terbatas bintangpublishing.com.

  7. Prosiding seminar (non-rutin) – lebih tepat diidentifikasi dengan ISSN daripada ISBN bintangpublishing.com.

  8. Laporan lembaga internal – audien terbatas, tidak dijual umum bintangpublishing.com.

  9. Hasil penelitian atau Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang belum disajikan dalam format buku umum bintangpublishing.com.

  10. Buku diari/catatan harian yang tersebar di kalangan terbatas bintangpublishing.com.

  11. Antologi cerpen, puisi, karya sastra lainnya yang hanya dicetak terbatas atau untuk komunitas tertentu bintangpublishing.com.

2.2. Menurut UPT Perpustakaan Universitas Lampung

Mengelompokkan terbitan tanpa ISBN dalam dua kategori besar:

Buku Produk Lembaga:

  • Laporan lembaga, laporan kegiatan, laporan hasil penelitian, karya tulis ilmiah (KTI), book chapter, policy brief, bunga rampai, orasi ilmiah, prosiding pertemuan/seminar, terbitan BPS UPA Perpustakaan Universitas Lampung.

Buku Produk Perguruan Tinggi:

  • Buku ajar, modul, petunjuk praktikum, diktat, book chapter, policy brief, tugas mahasiswa, KKN, orasi ilmiah pengukuhan guru besar, skripsi, tesis, disertasi, prosiding hasil pertemuan/seminar UPA Perpustakaan Universitas Lampung.

2.3. Menurut Deepublish / Maknawi dan lainnya

  • Deepublish menyebut kategori serupa:

    • Buku produk lembaga (laporan, KTI, policy brief, bunga rampai, prosiding).

    • Produk perguruan tinggi (bahan ajar, modul, diktat, tugas mahasiswa, KKN, skripsi/tesis/disertasi, prosiding) Penerbit Deepublish.

  • Maknawi memperluas sekaligus menambahkan kategori:

    • Terbitan berkala (jurnal, majalah, surat kabar)—harus menggunakan ISSN, bukan ISBN.

    • Selebaran, leaflet, brosur, lembar informasi.

    • Naskah pribadi seperti catatan harian, buku harian.

    • Materi pembelajaran internal non-komersial.

    • Kalender, buku agenda.

    • Materi promosi/iklan, katalog komersial maknawi.id.

  • Deepublish (artikel lainnya) menegaskan:

    • Terbitan berseri seperti bulletin, majalah, surat kabar tidak berhak memperoleh ISBN—kecuali bila diterbitkan sebagai buku berseri secara resmi.

    • Iklan, printed music, dokumen pribadi, kartu ucapan, software non-edukasi, bulletin elektronik, permainan kreatif—semua tidak memenuhi syarat ISBN Penerbit Deepublish+1.

  • PinterPandai merangkum daftar terbitan yang tidak bisa diberi ISBN:

    • Terbitan berkala, iklan, printed music, dokumen pribadi, kartu ucapan, rekaman musik, software non-edukatif (termasuk game), buletin elektronik, surat elektronik, permainan PINTERpandai.

3. Tabel Ringkasan Jenis Buku/Publikasi yang Tidak Mendapatkan ISBN

Kategori

Contoh Publikasi

Akademik/Edukasi Internal

Diktat, modul praktikum, buku ajar internal, tugas mahasiswa, KKN, skripsi/tesis/disertasi

Lembaga/Internal Institusional

Laporan lembaga/kegiatan/penelitian, policy brief/paper, hasil internal

Seminar/KTI/Formal tapi Terbatas

Book chapter, prosiding seminar non-rutin, antologi terbatas

Terbitan Berkala dan Materi Promosi

Majalah, jurnal, buletin, selebaran, iklan, katalog promosi, leaflet

Pribadi / Non-komersial / Nonsistematik

Catatan harian, buku diari, kartu ucapan, kalender, materi internal non-komersial, software non-edukasi

Media Hiburan dan Digital Selain Buku

Printed music (nada), rekaman musik, game/permainan, bulletin elektronik, email, software non-edukasi