Bahasa Pertama vs Bahasa Kedua: Pengertian, Perbedaan, dan Jenis-Jenisnya
Dalam pengajaran bahasa, terdapat banyak istilah seperti bahasa kedua, bahasa asing, dwibahasa, pembelajaran bahasa, dan penguasaan bahasa. Meskipun seharusnya istilah-istilah ini digunakan secara jelas dan konsisten, kenyataannya sering kali ambigu dan membingungkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menjelaskan istilah-istilah ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
PENGAJARAN BAHASA
Aco Nasir
1/29/20254 min read
Berbicara tentang pengajaran bahasa
Dalam pengajaran bahasa, terdapat banyak istilah seperti bahasa kedua, bahasa asing, dwibahasa, pembelajaran bahasa, dan penguasaan bahasa. Meskipun seharusnya istilah-istilah ini digunakan secara jelas dan konsisten, kenyataannya sering kali ambigu dan membingungkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menjelaskan istilah-istilah ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Salah satu perbedaan mendasar adalah antara bahasa ibu (L1) dan bahasa kedua (L2). L1 mencakup bahasa pertama, bahasa asli, bahasa ibu, bahasa primer, dan bahasa yang lebih kuat. Sementara itu, L2 mencakup bahasa kedua, bahasa asing, bahasa non-asli, bahasa sekunder, dan bahasa yang lebih lemah. Perbedaan ini bersifat subjektif karena tergantung pada individu atau kelompok yang menggunakannya. Selain itu, ada juga istilah yang menggambarkan bahasa secara objektif tanpa mengacu pada hubungan individu dengan bahasa tersebut.
1 Bahasa Pertama vs Bahasa Kedua: Pengertian, Perbedaan, dan Jenis-Jenisnya
Stern (1983) membedakan L1 dan L2:
(p. 9)
Bahasa dapat dikategorikan sebagai bahasa ibu (L1) dan bahasa kedua (L2). L1 mencakup istilah seperti first language, native language, mother tongue, primary language, dan stronger language, sementara L2 mencakup second language, non-native language, foreign language, secondary language, dan weaker language.
Perbedaan antara kedua kategori ini bersifat relatif, bergantung pada individu atau kelompok yang menggunakannya, mirip dengan konsep kiri dan kanan atau di rumah dan di luar negeri. Oleh karena itu, tidak ada bahasa tertentu yang secara mutlak dapat dikategorikan sebagai L1 atau L2. Selain itu, terdapat juga istilah yang menggambarkan bahasa secara objektif tanpa mengacu pada hubungan individu dengan bahasa tersebut.
Bahasa dapat dikategorikan berdasarkan berbagai faktor seperti distribusi geografis, fungsi sosial, status politik, dan asalnya. Beberapa contoh kategori bahasa meliputi bahasa komunikasi yang lebih luas, bahasa standar, bahasa daerah, bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa modern, dan bahasa klasik.
Beberapa istilah dapat memiliki lebih dari satu makna, baik secara subjektif maupun objektif. Misalnya, bahasa asing bisa berarti bahasa yang bukan bahasa daerah seseorang secara subjektif atau bahasa yang tidak memiliki status hukum dalam suatu negara secara objektif. Kebingungan sering terjadi ketika orang mencampuradukkan kategori bahasa subjektif (yang terkait dengan individu) dengan kategori bahasa objektif (yang terkait dengan status hukum atau sosial).
Contohnya, di Kanada, bagi penutur asli bahasa Prancis, bahasa Prancis adalah bahasa pertama (L1) dan bahasa Inggris adalah bahasa kedua (L2). Namun, bagi penutur asli bahasa Inggris, bahasa Prancis adalah bahasa kedua (L2). Kebingungan muncul ketika seseorang menganggap bahasa pertama sebagai bahasa yang lebih penting secara historis atau nasional, padahal istilah ini sebenarnya merujuk pada bahasa yang diperoleh sejak masa bayi dan digunakan dalam keluarga.
Selain itu, istilah L1 umumnya digunakan untuk menunjukkan bahasa yang diperoleh sejak kecil dalam lingkungan keluarga, seperti dalam pernyataan "Bahasa Inggris adalah bahasa ibu saya" atau "Saya penutur asli bahasa Prancis."
Bahasa adalah alat komunikasi utama yang digunakan manusia untuk berinteraksi, mengekspresikan pikiran, dan memahami dunia. Dalam linguistik, terdapat dua konsep penting dalam pemerolehan bahasa, yaitu bahasa pertama (L1) dan bahasa kedua (L2). Kedua jenis bahasa ini memiliki perbedaan dalam cara diperoleh, digunakan, serta faktor yang mempengaruhinya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bahasa pertama dan bahasa kedua, termasuk perbedaannya serta macam-macamnya.
1. Pengertian Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Bahasa Pertama (L1)
Bahasa pertama atau L1 adalah bahasa yang pertama kali dipelajari dan dikuasai seseorang sejak lahir melalui interaksi dengan lingkungan, terutama keluarga dan masyarakat sekitar. Bahasa ini berkembang secara alami dalam proses pemerolehan bahasa, bukan melalui pembelajaran formal.
Ciri-ciri bahasa pertama:
Dipelajari sejak bayi melalui interaksi sosial.
Merupakan bahasa dominan dalam kehidupan sehari-hari.
Digunakan secara otomatis tanpa kesulitan dalam berpikir atau menerjemahkan.
Memiliki keterkaitan emosional yang kuat dengan penuturnya.
Contoh:
Seorang anak yang lahir di Indonesia dan tumbuh di keluarga yang berbicara bahasa Indonesia akan memiliki bahasa pertama bahasa Indonesia.
Jika seorang anak lahir di lingkungan bilingual (misalnya orang tua berbicara dua bahasa), dia bisa memiliki dua bahasa pertama (bilingualisme).
B. Bahasa Kedua (L2)
Bahasa kedua atau L2 adalah bahasa yang dipelajari seseorang setelah menguasai bahasa pertama. Bahasa ini bisa dipelajari di sekolah, lingkungan kerja, atau karena kebutuhan sosial dan ekonomi.
Ciri-ciri bahasa kedua:
Dipelajari setelah bahasa pertama, bisa melalui pembelajaran formal maupun informal.
Biasanya tidak memiliki keterkaitan emosional sekuat bahasa pertama.
Mungkin memiliki aksen atau kesalahan gramatikal karena pengaruh bahasa pertama.
Kemampuan dalam L2 dapat bervariasi, tergantung usia, lingkungan, dan motivasi belajar.
Contoh:
Seseorang yang lahir di Indonesia dengan bahasa pertama bahasa Jawa, kemudian belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di sekolah.
Seorang warga negara Prancis yang belajar bahasa Inggris untuk keperluan akademik dan pekerjaan.
3. Macam-Macam Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Jenis-Jenis Bahasa Pertama (L1)
1. Bahasa Ibu (Mother Tongue)
Bahasa yang diajarkan oleh orang tua sejak bayi.
Bahasa utama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bahasa Daerah
Bahasa yang digunakan dalam komunitas tertentu di suatu daerah.
Contoh: Bahasa Jawa, Sunda, Minang di Indonesia.
3. Bahasa Bilingual (Dua L1)
Anak yang tumbuh dalam lingkungan bilingual dapat memiliki dua bahasa pertama.
Contoh: Anak yang sejak lahir terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dan Mandarin di rumah.
B. Jenis-Jenis Bahasa Kedua (L2)
1. Bahasa Nasional sebagai L2
Ketika bahasa nasional bukan bahasa ibu seseorang.
Contoh: Seseorang yang bahasa pertamanya adalah bahasa Batak, tetapi belajar bahasa Indonesia sebagai L2 di sekolah.
2. Bahasa Internasional sebagai L2
Bahasa yang digunakan untuk komunikasi global.
Contoh: Bahasa Inggris dipelajari oleh banyak orang di dunia sebagai L2 untuk keperluan akademik, bisnis, dan diplomasi.
3. Bahasa Kedua dalam Lingkungan Multibahasa
Masyarakat yang tinggal di wilayah multibahasa mungkin belajar bahasa lain sebagai L2 untuk berkomunikasi dengan komunitas lain.
Contoh: Orang di Singapura menggunakan bahasa Inggris sebagai L2 meskipun memiliki bahasa ibu Tamil atau Mandarin.
4. Bahasa Kedua dalam Konteks Imigrasi
Imigran sering belajar bahasa negara tujuan sebagai L2 untuk beradaptasi.
Contoh: Seorang warga Jepang yang pindah ke Jerman belajar bahasa Jerman sebagai L2.
4. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Bahasa Kedua
Usia Pembelajar
Hipotesis Periode Kritis (Critical Period Hypothesis) menyatakan bahwa anak-anak lebih mudah menguasai bahasa kedua daripada orang dewasa.
Namun, orang dewasa dapat belajar bahasa kedua lebih cepat dalam tahap awal karena kemampuan kognitif yang lebih baik.
Motivasi dan Tujuan
Motivasi instrumental (belajar bahasa untuk pekerjaan, pendidikan).
Motivasi integratif (belajar bahasa untuk memahami budaya dan masyarakat).
Lingkungan dan Paparan
Orang yang sering terpapar bahasa kedua dalam kehidupan sehari-hari akan lebih cepat menguasainya.
Contoh: Anak-anak yang bersekolah di lingkungan bilingual lebih cepat fasih dibandingkan mereka yang hanya belajar di kelas.
Pengaruh Bahasa Pertama (Interferensi L1 ke L2)
Kadang, struktur bahasa pertama memengaruhi cara seseorang menggunakan bahasa kedua.
Misalnya, penutur bahasa Jepang yang belajar bahasa Inggris sering mengalami kesulitan dengan penggunaan artikel ("a" dan "the") karena tidak ada dalam bahasa Jepang.
Bahasa pertama dan bahasa kedua memiliki perbedaan mendasar dalam cara diperoleh, digunakan, dan dipelajari. Bahasa pertama dipelajari secara alami sejak lahir dan menjadi bahasa utama dalam kehidupan seseorang, sedangkan bahasa kedua dipelajari setelah bahasa pertama, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman sosial.
Kemampuan dalam bahasa kedua sangat dipengaruhi oleh faktor usia, motivasi, lingkungan, serta pengaruh bahasa pertama. Dalam dunia global yang semakin terhubung, penguasaan lebih dari satu bahasa menjadi semakin penting, baik untuk komunikasi, pendidikan, maupun perkembangan karier.
Dengan memahami konsep bahasa pertama dan bahasa kedua, kita dapat lebih memahami bagaimana manusia memperoleh dan menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana strategi pembelajaran bahasa dapat dikembangkan agar lebih efektif.