Bagaimana Cara Mengelola Pengeluaran Agar Tidak Boros?
Siapa yang pernah mengalami tanggal tua yang menyedihkan? Dompet menipis, saldo rekening mengenaskan, sementara gajian masih jauh. Kalau ini sering terjadi, mungkin ada yang salah dengan cara kamu mengelola pengeluaran. Kita semua pasti ingin keuangan yang lebih stabil, nggak terus-terusan merasa kehabisan uang sebelum waktunya. Nah, supaya kamu bisa lebih bijak dalam mengelola uang dan nggak gampang boros, yuk kita bahas beberapa cara efektif yang bisa kamu terapkan!
KEUANGAN
Aco Nasir
3/27/20253 min read


Bagaimana Cara Mengelola Pengeluaran Agar Tidak Boros?
Siapa yang pernah mengalami tanggal tua yang menyedihkan? Dompet menipis, saldo rekening mengenaskan, sementara gajian masih jauh. Kalau ini sering terjadi, mungkin ada yang salah dengan cara kamu mengelola pengeluaran.
Kita semua pasti ingin keuangan yang lebih stabil, nggak terus-terusan merasa kehabisan uang sebelum waktunya. Nah, supaya kamu bisa lebih bijak dalam mengelola uang dan nggak gampang boros, yuk kita bahas beberapa cara efektif yang bisa kamu terapkan!
1. Pahami Ke Mana Perginya Uangmu
Sebelum mengontrol pengeluaran, kamu harus tahu dulu ke mana uangmu mengalir setiap bulan. Coba deh, mulai catat semua pengeluaranmu selama satu bulan, termasuk jajan kecil, langganan streaming, dan beli kopi kekinian.
Kamu bisa mencatatnya secara manual di buku catatan atau pakai aplikasi keuangan. Dari sini, kamu akan mulai menyadari pengeluaran mana yang sebenarnya bisa dikurangi. Jangan kaget kalau ternyata kamu lebih banyak menghabiskan uang buat jajan dan nongkrong dibanding kebutuhan pokok!
2. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis
Anggaran itu seperti peta keuanganmu. Tanpa anggaran, kamu bakal gampang tergoda buat belanja tanpa batas. Coba bagi penghasilanmu ke dalam beberapa kategori:
· 50% untuk kebutuhan pokok (makan, sewa rumah, transportasi, listrik, internet, dsb.)
· 30% untuk keinginan (nongkrong, hiburan, shopping, dll.)
· 20% untuk tabungan dan investasi
Jika setelah dihitung-hitung pengeluaranmu lebih besar dari pemasukan, artinya ada yang harus dipangkas. Jangan sampai besar pasak daripada tiang!
3. Terapkan Sistem Amplop
Kalau kamu sering kebablasan dalam mengeluarkan uang, coba gunakan metode amplop. Caranya simpel:
· Setelah gajian, tarik uang tunai dan bagi ke beberapa amplop sesuai kategori pengeluaran.
· Misalnya, amplop untuk makan, transportasi, hiburan, dan lain-lain.
· Kalau uang di amplop habis, berarti kamu harus berhenti belanja sampai bulan depan.
Metode ini bikin kamu lebih sadar berapa banyak uang yang tersisa dan mencegah kamu menghamburkan uang tanpa sadar.
4. Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan
Salah satu penyebab utama boros adalah sulit membedakan mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang cuma sekadar keinginan. Misalnya:
· Kebutuhan: Makan tiga kali sehari.
· Keinginan: Makan di restoran fancy setiap minggu.
· Kebutuhan: Punya smartphone untuk komunikasi.
· Keinginan: Ganti HP setiap tahun padahal yang lama masih bagus.
Setiap kali ingin membeli sesuatu, coba tanya pada diri sendiri: "Apakah ini benar-benar aku butuhkan, atau cuma keinginan sesaat?"
5. Jangan Gampang Tergoda Diskon
Siapa yang suka kalap kalau lihat tulisan "DISKON 50%", "BUY 1 GET 1", atau "FLASH SALE"? Padahal, sering kali barang yang kita beli saat diskon itu nggak benar-benar dibutuhkan.
Sebelum membeli sesuatu hanya karena diskon, tanyakan hal ini:
· Apakah aku memang butuh barang ini?
· Kalau nggak diskon, apakah aku tetap akan membelinya?
· Apakah aku masih punya uang untuk kebutuhan lain setelah membeli ini?
Kalau jawabannya lebih banyak "tidak", sebaiknya tahan dulu godaan belanja impulsif.
6. Gunakan Metode 24 Jam Sebelum Membeli
Sering kali kita tergoda membeli sesuatu karena lapar mata. Untuk menghindari belanja impulsif, coba gunakan metode 24 jam:
· Jika kamu ingin membeli sesuatu yang bukan kebutuhan mendesak, tunggu dulu selama 24 jam.
· Jika setelah 24 jam kamu masih merasa butuh dan punya uangnya, baru beli.
· Tapi kalau setelah dipikir-pikir kamu merasa nggak perlu, berarti itu cuma keinginan sesaat.
Dengan metode ini, kamu bisa mengurangi pengeluaran yang nggak perlu.
7. Batasi Jajan dan Nongkrong
Nongkrong dan jajan memang penting buat hiburan dan bersosialisasi, tapi kalau berlebihan bisa bikin kantong jebol. Coba kurangi frekuensi nongkrong di luar dan mulai biasakan alternatif yang lebih hemat, seperti:
· Bawa bekal ke kantor atau kampus.
· Nongkrong di rumah dengan masak sendiri bareng teman.
· Cari tempat yang lebih murah untuk ngopi atau makan di luar.
Dengan cara ini, kamu tetap bisa bersenang-senang tanpa harus menghabiskan banyak uang.
8. Kurangi Langganan yang Tidak Perlu
Zaman sekarang banyak banget layanan langganan, mulai dari Netflix, Spotify, gym, sampai aplikasi editing foto. Coba cek, apakah kamu benar-benar menggunakan semua langganan itu?
Jika ada yang jarang dipakai, lebih baik hentikan langganannya. Lumayan, uangnya bisa dialihkan ke tabungan atau keperluan lain yang lebih penting.
9. Buat Tabungan Otomatis
Salah satu trik supaya uang nggak cepat habis adalah dengan menyisihkan tabungan sebelum membelanjakan uang. Cara paling efektif adalah menggunakan sistem auto-debit, di mana sebagian gajimu langsung masuk ke rekening tabungan begitu gajian.
Dengan cara ini, kamu nggak bakal tergoda untuk menggunakan uang tabungan buat hal-hal yang nggak perlu.
10. Jangan Bergaya di Luar Kemampuan
Salah satu alasan orang boros adalah karena ingin terlihat kaya. Memaksakan diri untuk tampil mewah, membeli barang branded, dan sering nongkrong di tempat mahal demi gengsi cuma akan membuatmu sulit menabung.
Ingat, keuangan yang sehat lebih penting daripada sekadar pencitraan. Hidup sesuai kemampuan akan membuatmu lebih tenang dan nggak stres karena kehabisan uang sebelum waktunya.
11. Cari Cara untuk Menghasilkan Uang Tambahan
Kalau setelah mengatur pengeluaran masih terasa pas-pasan, mungkin ini saatnya mencari sumber penghasilan tambahan. Ada banyak cara, seperti:
· Freelance sesuai keahlian (desain, menulis, fotografi, dll.).
· Jualan online.
· Ikut program afiliasi atau cashback dari marketplace.
Dengan penghasilan tambahan, kamu bisa lebih leluasa mengelola keuangan tanpa harus terlalu menekan pengeluaran.
12. Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Setiap bulan, luangkan waktu untuk mengevaluasi keuanganmu:
· Apakah pengeluaran sesuai dengan anggaran?
· Apakah masih ada kebiasaan boros yang harus diperbaiki?
· Apakah tabungan dan investasi sudah bertambah?
Dengan evaluasi rutin, kamu bisa melihat progres keuanganmu dan memperbaiki kebiasaan yang kurang baik.
Mengelola pengeluaran agar tidak boros memang butuh disiplin dan kesadaran diri. Tapi dengan kebiasaan yang tepat, kamu bisa lebih cerdas dalam menggunakan uang dan mencapai kestabilan finansial. Yuk, mulai atur pengeluaranmu dari sekarang biar nggak terus-terusan bokek di akhir bulan!